Analisis Faktor Penentu Pengendalian Inflasi Berdasarkan Kebijakan Moneter Kuantitatif di Indonesia Tahun 2012-2021

  • Mutiara Dewi Anggun Puspita Sari Universitas Bojonegoro
  • Moehadi Moehadi Universitas Bojonegoro
  • Reza Anggapratama Universitas Bojonegoro
Keywords: Operasi Pasar Terbuka, BI Rate, GWM

Abstract

Operasi pasar terbuka, politik diskonto pada suku bunga (BI Rate), dan giro wajib minimum akan ditelaah dalam studi ini untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap pengendalian inflasi Indonesia dari tahun 2012 hingga 2021, baik secara terpisah maupun secara gabungan. Uji yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan uji parsial dan uji simultan. Dapat diketahui bahwa Operasi pasar terbuka tidak berdampak signifikan terhadap pengendalian inflasi Indonesia antara tahun 2012 dan 2021, menurut temuan studi tersebut. Nilai thitung 1,401781 < 1,94318 dan probabilitas 0,2105 (0,05) menunjukkan bahwa H_0 ditolak. Di Indonesia, politik diskon pada tingkat suku bunga (BI Rate) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian inflasi antara tahun 2012 dan 2021. Hal ini terlihat dari nilai t-hitung t-tabel sebesar 2,898974 di atas 1,94318 dan probabilitas sebesar 0,0274 di bawah 0,05, menunjukkan bahwa H_0 diterima. Di Indonesia, sejak 2012 hingga 2021, GWM tidak berdampak signifikan terhadap pengendalian inflasi. Nilai thitung sebesar 1,151631 < 1,94318 (t-tabel) dan probabilitas sebesar 0,2933 (0,05) menunjukkan bahwa H_0 tidak valid. Operasi pasar terbuka, suku bunga, dan cadangan wajib memiliki dampak yang signifikan terhadap variabel inflasi secara keseluruhan. Uji F menyatakan bahwa H0 ditolak dengan nilai f hitung 5,148771 dan probabilitas 0,042556 < α 0,05. Uji determinan (R) diketahui memiliki nilai R-square sebesar 0,720232 yang menunjukkan bahwa operasi pasar terbuka, suku bunga, dan cadangan wajib memiliki pengaruh gabungan terhadap inflasi sebesar 72,0232%. Sedangkan variabel sisanya berpengaruh sebesar 27,9768% (100%-72,0232%,) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak termasuk dalam pemodelan ini.

References

Asbarini, N. F. E. (2021). Analisis Pengaruh Instrumen Moneter Konvensional dan Instrumen Moneter Syariah Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia. In Tesis (pp. 1–84).

Assa, R. H., Rotinsulu, T. O., & Mandeij, D. (2020). Analisis Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi di Indonesia Periode : 2006.1 – 2019-2. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 20(01), 23–33.

Bank Indonesia. (2021). Laporan Perekonomian Indonesia 2021. Pilar Kebijakan.

Beureukat, B. (2022). Pengaruh Suku Bunga terhadap Inflasi di Indonesia. Oikonomia: Jurnal Manajemen, 18(1), 39. https://doi.org/10.47313/oikonomia.v18i1.1546

Boediono. (2018). EKONOMI MAKRO (Keempat). BEPFE.

Boediono. (2022). ekonomi moneter (edisi keti). BEPFE.

Dr. Priyono, M. (1386). METODE PENELITIAN KUANTITATIF.

Hardani, Nur Hikmatul Auliya, G. C. B., Andriani, H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Issue March).

Jannah, N. (2020). PENGARUH OPERASI MONETER TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Applied Microbiology and Biotechnology, 2507(1), 1–9. https://doi.org/10.1016/j.solener.2019.02.027%0Ahttps://www.golder.com/insights/block-caving-a-viable-alternative/%0A???

Kristianto, A. H., & Usman. (2020). PENGGUNAAN E-MONEY, INTENSITAS JUMLAH UANG BEREDAR, DAN LAJU INFLASI DI INDONESIA. Jurnal Maneksi, 9(2), 389–395.

Manuela Langi Theodores ,Masinambow Vecky, S. H. (2014). Analisis Pengaruh Suku Bunga Jml Uang Beredar Kurs Thdp Inflasi Indonesia. 14(2).

Maronrong, R. M., & Nugrhoho, K. (2019). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Otomotif Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012- 2017. Jurnal STEI Ekonomi, 26(02), 277–295. https://doi.org/10.36406/jemi.v26i02.38

Martanto, B., Tan, S., & Syurya Hidayat, M. (2021). Analisis tingkat inflasi di Indonesia Tahun 1998-2020 (pendekatan error correction model). Jurnal Paradigma Ekonomika, 16(3), 619–632. https://doi.org/10.22437/jpe.v16i3.14360

N.Gujarati, D., & C.Porter, D. (2015). Dasar - Dasar Ekonometrika Basic Econometrics (KEEMPAT). McGraw-Hill dan Salemba Empat.

Naf’an. (2014). EKONOMI MAKRO TINJAUAN EKONOMI SYARIAH (pertama). Graha Ilmu.

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 24/ 3 /PADG/2022. (2020). TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN ATAS PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/10/PADG/2018 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL, BANK UMUM SYARIAH, DAN UNIT USAHA SYARIAH. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.

Rasyidin, M., Saleh, M., Muttaqim, H., & Khairani, C. (2022). Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi di Indonesia. 3(2), 225–231. https://doi.org/10.47065/jbe.v3i2.1761

Sadono Sukirno. (2016). MAKROEKONOMI TEORI PENGANTAR (ketiga). PT Raja Grafindo Persada.

Sir, Y. A. (2012). Pengaruh Cadangan Wajib Minimum Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Inflasi Di Indonesia. JEJAK: Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan, 5(1), 82–89.

Yudistira, M. R. (2021). ANALISIS KEBIJAKAN MONETER DAN TRANSAKSI UANG ELEKTRONIK TERHADAP INFLASI DI INDONESIA DALAM PERSEPEKTIF ISLAM TAHUN 2017 – 2020. Pesquisa Veterinaria Brasileira, 26(2), 173–180. http://www.ufrgs.br/actavet/31-1/artigo552.pdf

Published
2023-07-01