PANDANGAN MUI KABUPATEN SAMBAS TERHADAP PRO KONTRA PENERAPAN SERTIFIKASI HALAL PRODUK ELEKTRONIK

Abstract

ABSTRACT

This research is motivated by the pros and cons of applying halal certification in electronic products. Those who pro fully support the implementation of halal certification of electronic products, while the cons refuse on the grounds of religious capitalization, mode to get fees, misguided or misinterpretation and just follow the trend. The purpose of the study was to find out mui's response to the pros and cons of halal certification on electronic products. This type of research uses qualitative research type with empirical approach that is digging data and information from primary sources accordingly in the field. The results showed that MUI agrees and fully supports the existence of halal certification in electronic products. MUI stated that it is not true or there is a misconception from the public that considers halal certification in electronic products is a form of religious capitalization, the mode of obtaining fees, misguided in understanding the rules and following trends. MUI only carries out its duties as a fatwa giver in accordance with the mandate of the law and on the recommendation of the Halal Product Assurance Agency (BPJPH).

Keywords: MUI, Halal Certification, Electronic Products

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pro kontra penerapan sertifikasi halal pada produk elektronik. Mereka yang pro mendukung sepenuhnya diterapkannya sertifikasi halal produk elektronik, sementara yang kontra menolak dengan alasan kapitalisasi agama, modus untuk mendapatkan fee, salah kaprah atau penafsiran yang salah dan hanya mengikuti tren. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui tanggapan MUI terhadap pro kontra sertifikasi halal pada produk elektronik. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan empiris yaitu menggali data dan informasi dari sumber primer sesuai di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MUI sepakat dan mendukung sepenuhnya adanya sertifikasi halal pada produk elektronik. MUI menyatakan tidak benar atau terdapat anggapan yang keliru dari masyarakat yang menganggap sertifikasi halal pada produk elektronik merupakan bentuk kapitalisasi agama, modus mendapatkan fee, salah kaprah dalam memahami aturan dan mengikuti tren. MUI hanya menjalankan tugas sebagai pemberi fatwa sesuai amanat undang-undang dan atas rekomendasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).