Instilling Anti-Radicalism Values in Students in Learning Islamic Religious Education and Character at State High Schools in Hulu Sungai Utara

  • Barkatillah STAI Rakha Amuntai Banjarmasin, Indonesia
Keywords: Anti-Radicalism Values; Islamic Religious Education Learning; Character

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendidikan anti radikalisme pada siswa sekolah menengah atas dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research). ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pendidikan anti radikalisme (analisis pada pembelajaran PAI) dan  yang menjadi subyek adalah guru dan siswa SMA Negeri di kabupaten Hulu sungai Utara. Temuan penelitian ini bahwa pendidikan anti radikalisme pada siswa sekolah menengah atas dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi pekerti melalui pengintegrasian nilai-nilai anti radikalisme dalam pembelajaran dengan mengaitkan materi dengan pengalaman kehidupan nyata. Sosialisasi nilai-nilai anti radikalisme dalam pembelajaran Melalui contoh atau cerita terbaru tentang bentuk-bentuk radikalisme dan Pemberian nasehat dalam pembelajaran.

References

Abdul aziz Sachedina, Apakah Islam Membatalkan Agama Yahudi dan Kristen ?, Mencari Identitas Islam pada zaman Klasik dan Modern”, dalam Ali Noer Zaman (ed), Agama Untuk Manusia,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2000), h.1-2
Ahdar Djamaluddin, Dan Wardana, Belajar Dan
Pembelajaran (Sulawesi Selatan : Cv Kaaffah Learning Center. 2019) h 34-35
Anna Mieczakowski, Tanya Goldhaber, John Clarkson. “Culture, Communication and Change: Summary of an investigation of the use and impact of modern media and technology in our lives” (Cheshire: The Printing House Ltd 2011), h 16
Annas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama Budaya dan Bangsa (Bandung: Pustaka Setia, 2013),
Armai Arief, Pengantar ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. 1
Asep Saripudin, Pengembangan Media Pembelajaran Abk
Asnil Aidah Ritonga, Pendekatan Saintifik Pembelajaran Pendidikan Agama Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu(Jurnal MiqotVol. XLI No. 1 Januari-Juni 2017 h. 82-83 )
Berpikir kritis merupakan kegiatan berpikir dengan baik, dan merenungkan tentang proses berpikir merupakan bagian dari berpikir dengan baik. Neni Fitriawati. Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di MTsN Selorejo Blitar (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2010) h.36
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta: BalaiPustaka, 1990.) hal. 354.
Eric Hendra, Kajian Konflik dan Perdamian (Jakarta:Gramedia, 2015) h 23
Hasbiyallah. Pembelajaran Spiritual Pada Aspek Moderat. (Jurnal Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta. Volume 6. 2017). Hal 49.
Hasil Observasi pada pembelajaran PAI&BP di SMA Negeri Amuntai
Imam Machali, Peace Education dan Deradikalisasi Agama (Jurnal Pendidikan Islam Volume II, Nomor 1, Juni 2013/1434 ) h 44
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Jakarta; PT Gramedia 2018) h.73 Abul A’la Al-Mauddudi menolak demokrasi sebab Islam tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan terhadap rakyat untuk menetapkan segala hal. Demokrasi adalah buatan manusia dan produk dari barat dalam menetang agama, cenderung sekuler. Islam menganut paham teokrasi
Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2002)
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Pustaka Gramedia Utama, 1993), h. 89.
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta, Lentera Hati: 2002), 482-486.
Muḥammad Rasyid Riḍa, Tafsir al-Manār, Jilid 2, (Beirut: Dār al-Fikr, 1990), 256
Nurani Soyo Mukti. Pendidikan Perspektif Globalisasi, Jakarta : AnRuzz media, 2010.) h. 42
Parsudi Suparlan, Pembentukan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.78.
Rahmad Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam,Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia, (Medan:LembagaPeduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2016) h. 45.62
Rahmad Hidayat. Ilmu Pendidikan Islam,Menuntun ,…h. 146
Raimundo Panikkar. Dialog Intra Religius. (Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 1994.)
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Kalam mulia, 2004), Cet. 4, h. 150.
Retni Pardesa menjelaskan bahwa, "penalaran mencakup berpikir dasar, berpikir kritis dan berpikir kreatif". Retni Paradesa, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa Melalui Pendekatan Konstruktivisme Pada Matakuliah Matematika Keuangan (Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1, No. 2, 2015) h . 309
Rina Febriana, Evaluasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara.2019) h 18

Rustaman, N. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. (Bandung: Imperial Bhakti Utama. 2001). h 461
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah h.5-7
Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah h. 3
Salinan Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran
Saoki, dalam Soraya, May Rosa Zulfatus. "Kontestasi Pemikiran Dasar Negara Dalam Perwujudan Hukum Di Indonesia. journal.uny.ac.id (2014) h.9
Syahraini Tambak, The Method Of Counteracting Radicalism In Schools: Tracing The Role Of Islamic Religious Education Teachers In Learning. MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu KeislamanVolume 45, Number 1 January-June 2021 h.105
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,2010)
Tim Mitra Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi (Jakarta: Erlangga 2006) .h.32
Z. Aqib, Profesionalisme Dalam Pembelajaran (Surabaya: Cendekiawan, 2002) h 22
Published
2023-09-30
Section
Articles