AKTUALISASI TA’AQQULĪ DAN TA’ABBUDĪ DALAM PENENTUAN BATASAN HUKUM ISLAM

  • Misruki Misruki Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah
  • Kurniati Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Lomba Sultan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Keywords: ta’aqquli, ta’abbudi, hukum Islam

Abstract

Islam adalah agama yang universal dan integral yang ajarannya mencakup segala aspek kehidupan manusia, bahkan lebih luas dari itu bahwa Islam ajarannya bisa dirasakan dan dinikmati oleh tumbuhan, hewan, dan alam semesta. Di antara kesempurnaan ajaran Islam ini adalah adanya teori ta’aaquli dan ta’abbudi, yang dijadikan dasar pengambilan ijtihad oleh para ulama dalam menentukan suatu hukum. Ta’aqquli adalah suatu syariat yang diturunkan oleh Allah SWT yang hikmah, sebab, atau tujuannya bisa dipahami dan dicerna oleh akal dan nalar manusia. Sedangkan ta’abbudi adalah ajaran syariat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang hikmah, sebab, atau tujuannya tidak dapat dinalar oleh logika manusia namun bersifat penghambaan. Karena itu ta’abbudi tidak dapat diqiyaskan (dianalogikan) dengan permasalahan lainnya. Dilihat dari jenis hukum Islam, pendekatan ijtihad para ulama biasanya mengacu pada konsep ta’aqquli dan ta’abbudi. Semua hukum punya peluang untuk dicari hikmah dan tujuannya, tapi tidak semua hukum bisa tergali hikmah dan tujuannya. Hal itu karena keterbatasan akal manusia dan juga bertingkatnya pemahaman dan analisa dari para ulama. Oleh sebab itu, penting kiranya menjadikan taaqquli dan taabbudi menjadi dasar menentukan dan membatasi suatu hukum. Berdasarkan kajian ini diperoleh bahwa aktualisasi kaidah ta’aqquli dan ta’abbudi memiliki beberapa kaidah antara lain ta’aqquli bersifat ibadah yang dapat dinalar dan diketahui hikmahnya, sedangkan ta’abbudi tidak dapat dinalar dan diketahui hikmahnya, hukum dilaksanakan dari maksud dan substansinya, asal dari ibadah adalah haram sampai ada dalil yang mewajibkannya, dan asal dari suatu hukum adalah hingga ada dalil yang mengharamkannya.

References

Basir, A., & Fitriyani, F. (2022). Hukum Islam: Dialektika Konsep Ta’abbudi dan Ta’aqquli. Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam Dan Interdisipliner, 7(1), 27–38. https://doi.org/10.30603/jiaj.v7i1.2546

Bisri, A. M. (2014). KONSEP TA’AQQULI DAN TA’ABBUDI DALAM TAFSIR. Akademika, 8, 231–240.

Fitriyani. (2016). HUKUM ISLAM DAN MULTIKULTURALISME DI INDONESIA. TAHKIM: JURNAL HUKUM DAN SYARIAH, Vol 12, No, 116–123. http://dx.doi.org/10.33477/thk.v12i2.42

Gunawan, I. (2015). METODE PENELITIAN KUALITATIF. http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf

Ibn Manzur. (1979). Lisan al Arab. In International Book Centre, Incorporated.

idtesis.com. (2013). Metode Penelitian Hukum Empiris dan Normatif. https://idtesis.com/metode-penelitian-hukum-empiris-dan-normatif/

Jamaa, L. (2013). Konsep Ta’abbudi Dan Ta’aqquli Dan Implikasinya Terhadap Perkembangan Hukum Islam. Asy-Syir’ah Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 47, No. 1,. https://doi.org/10.14421/ajish.2013.47.1.%p

Keri, I. (2021). The Concept of Ta’abbudi and Ta’aqquli in Islamic Law. Al-Bayyinah, 5(2), 214–226. https://doi.org/10.35673/al-bayyinah.v5i2.1992

Muhammad Mawardi Djalaluddin. (2020). KAJIAN TENTANG TA’ABBUDI &TA’AQQULI PADA DALIL QAT’I & ZANNI. QISTHOSIA : Jurnal Syariah Dan Hukum, 1(1), 39–49. https://doi.org/10.46870/jhki.v1i1.118

Nasrullah, N. (2014). TEORI TA‘AQQULÎ DAN TA‘ABBUDÎ MENURUT FIQH JINAYAH DAN APLIKASINYA DALAM PENERAPAN SANKSI PIDANA KORUPSI. Asy-Syari’ah, 16(1). https://doi.org/10.15575/as.v16i1.626

NURUL HIKMAH. (2021). Dua Macam Ibadah: Ta’abbudi dan Ta’aqquli.

Rasyid, M. M. (2016). ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN PERSPEKTIF KH. HASYIM MUZADI. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 11(1). https://doi.org/10.21274/epis.2016.11.1.93-116

Subhan, S. (2013). KLASIFIKASI AYAT-AYAT HUKUM (DARI SEGI QATH`I DAN ZHANNI). Mazahib. https://doi.org/10.21093/mj.v12i2.325

Published
2023-01-18
How to Cite
Misruki, M., Kurniati, & Sultan, L. (2023). AKTUALISASI TA’AQQULĪ DAN TA’ABBUDĪ DALAM PENENTUAN BATASAN HUKUM ISLAM. Shar-E : Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah, 8(2), 202-209. https://doi.org/10.37567/shar-e.v8i2.1563