ADAB BERTAMU DALAM AL-QUR’AN

STUDI ANALISIS PENAFSIRAN AL-QURTUBI PADA SURAH AN-NUR AYAT 27-29 DALAM TAFSIR JAMI’ LI AHKAM AL-QUR’AN

  • Andre Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
  • Ahmad Zabidi Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
  • Maulana Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
Keywords: Al-Qurtubi, Adab, Bertamu, Al-Qur’an

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hakikat adab bertamu dalam al-Qur’an, mengetahui implementasi adab bertamu dalam al-Qur’an, dan mengetahui penafsiran al-Qurtubi tentang adab bertamu pada surah an-Nur ayat 27-29 dalam tafsir Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research atau kepustakaan dengan metode kualitatif. Adapun sumber data primer penelitian ini yakni kitab tafsir Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an, sedangkan data sekundernya berupa buku, jurnal, artikel, skripsi, dan yang berkaitan dengan pembahasan yang penulis teliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan sumber pustaka. Teknik analisa data menggunakan analisis konten (content analysis). Hasil penelitian ini yaitu hakikat adab bertamu adalah perangai, tingkah laku, atau tabiat yang sesuai dengan nilai-nilai keIslaman, dihasilkan dari belajar yang diaplikasikan pada saat berkunjung ke kediaman seseorang. Implementasi adab bertamu dalam al-Qur’an adalah memberi salam dan meminta izin masuk, tidak berkunjung pada waktu makan, kecuali diundang. Menyebutkan keperluan, segera pulang jika urusan telah selesai. Adab bertamu yang dapat diambil dari penafsiran al-Qurtubi adalah larangan untuk mengintip ke dalam rumah seseorang tanpa izin. Meminta izin masuk sebelum salam, sebanyak tiga kali jika tidak di beri izin maka tamu harus pergi. Izin boleh dari anak kecil atau orang dewasa. Tidak mengetuk pintu terlalu keras ketika minta izin, dan berdiri tidak menghadap pintu. tidak mengatakan aku ketika ditanya siapa itu. Jika rumah sendiri harus mengucap salam tanpa minta izin, jika tidak ada orang dirumahmu maka ucapkan Assalamu‘alaina wa ala ibadillahi as-salihin. Diperbolehkan tidak meminta izin ketika hendak memasuki rumah yang tidak dihuni oleh seseorang.

References

Acim, Subhan Abdullah. (2020). Kajian Ulumul Qur’an. Lombok : Cv. Al-Haramain.

Albar, Deni. Dkk. (2020). Variasi Metode Tafsir Al-Qur’an. Bandung : Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati.

Al-Qurthubi. (1967). Tafsir Jami’ Li Ahkam al-Qur’an. Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah.

Al-Qurthubi. (2010). Tafsir Al-Qurthubi Al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an. Penerjemah Ahmad Khotib, Dkk. Vol. 1. Jakarta : Pustaka Azzam.

Bazith, Ahmad. (2021). Studi Metodologi Tafsir. Sumatra Barat : Cv Insan Cendikia Mandiri.

Departemen Agama RI. (2006). Al-Qur’a>n dan Terjemahan. Jakarta : Maghfirah Pustaka.

FR, Taufik. (2020). Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki. Yogyakarta : Araska.

Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Umm Press.

Imroni, Mohammad Arja. (2010). Konstruksi Metodologi Tafsir Al-Qurthubi. Semarang : Walisongo Press.

Irawan, Prasetya. (2010). Metodologi Penulisan Administrasi. Cet. 3. Jakarta: Universitas Terbuka.

Khairi, Alfen. (2020). Pendidikan Adab Dan Karakter Menurut Hadis Nabi Muhammad Saw. Indonesia: Guepedia.

Muftisany, Hafidz. (2021). Adab Bertamu. Intera.

Ningsih, Yulita Fitria dkk. (2021). Fiqih Ibadah. Bandung: Cv. Media Sains Indonesia.

Priyono. (2019). Resonansi Pemikiran Buku 9. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Rasyidin, Dedeng. (2003). Akar-Akar Pendidikan Dalam Al-Qur’an Dan Hadis. Bandung: Pustaka Umat.

Sugiarto, Rachmat Murado. (2021). 63 Adab Sunnah. Margomulyo : Marghza Pustaka.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Cv. Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Ismail, Muhammad dan Makmun. (2020). Al-Qurthubi dan Metode Penafsirannya dalam Kitab Jami’ Li Ahkam al-Qur’an. Dalam Jurnal Pappaang, Vol. 2, Institut Agama Islam Negeri Parepare, No. 2.

Chairilsyah, David. (2016). Mengajarkan Tatacara Bertamu Kepada Anak Usia Dini (Untuk Guru Dan Orang Tua). Jurnal EDUCHILD, Vol. 5.

Nugraha, Dandi Ramlan. (2021). Etika Bertamu dalam Perspektif Al-Qur’an. Skripsi Pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. Bandung. dalam https://etheses.uinsgd.ac.id/47415/.

Published
2023-08-16
How to Cite
Andre, Zabidi, A., & Maulana. (2023). ADAB BERTAMU DALAM AL-QUR’AN : STUDI ANALISIS PENAFSIRAN AL-QURTUBI PADA SURAH AN-NUR AYAT 27-29 DALAM TAFSIR JAMI’ LI AHKAM AL-QUR’AN. JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi Dan Humaniora, 9(2), 69-84. https://doi.org/10.37567/jif.v9i2.2273