MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF ETIKA (ANALISIS PEMIKIRAN FRANZ MAGNIS-SUSENO)

  • Theguh Saumantri IAIN Syekh Nurjati Cirebon
  • Bisri Bisri IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Keywords: Moderasi Beragama, Etika, Franz Magnis-Suseno

Abstract

Kehidupan masyarakat modern saat ini ditandai oleh pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal keragaman agama dan pandangan keagamaan. Semakin terbukanya masyarakat terhadap berbagai pemikiran dan keyakinan agama telah membawa dampak yang signifikan terhadap dinamika sosial dan budaya. Tujuan penelitian ini untuk menggali pemikiran Franz Magnis-Suseno dalam konteks moderasi beragama dari perspektif etika. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan pendekatan filosofis sebagai upaya untuk mendalami konsep atau teori dari seorang tokoh. Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa etika, sebagai disiplin ilmu filsafat yang mempertimbangkan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip kebaikan, memiliki peran sentral dalam membimbing individu-individu untuk menjaga moderasi dan menghormati perbedaan agama. Dalam pendangan Franz Magnis-Suseno konsep moderasi beragama merupakan locus theologicus-nya dalam agama. Sikap moderat dalam agama ditempatkan dalam kerangka teologis, dan agama menjadi cerminan sikap baik terhadap semua individu, tanpa memandang perbedaan keyakinan.

References

Aini, N. Q., & Dewi, D. A. (2022). Sistem Etika Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Pendidi Tambusai, 6(2).

Al Azis, M. R. (2021). Dialektika Hegel (Tesis-Antitesis-Sintesis) Dalam Etika Dan Filsafat Berkomunikasi Era Kontemporer. Jurnal Komunikasi, 12(2), 117–122. https://doi.org/10.31294/jkom.v12i2.10472

Ali, M. (2017). Aristotelianisme Dalam Kacamata Para Tokoh Abad Tengah Penentang Logika. ALQALAM, 24(3), 318. https://doi.org/10.32678/alqalam.v24i3.1661

Bakker, A., & Zubair, A. C. (2015). Metodologi Penelitian Filsafat. Kanisius.

Bartens, K. (2007). Etika. Gramedia.

Bedong, M. A. R. (2020). Mainstreaming Moderasi Beragama dalam Dinamika Kebangsaan. IAIN Parepare Nusantara Press.

Casanova, J. (2018). Public Religions Revisited. In Religion: Beyond the Concept. University Press.

Fahri, M., & Zainuri, A. (2019). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25(2), 95–100.

Franz Magnis Suseno. (1988). Etika Politik. Gramedia.

Franz Magnis Suseno. (2001). Berfilsafat dari Konteks. Gramedia.

Franz Magnis Suseno. (2005). Etika Dasar: Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Kanisius.

Franz Magnis Suseno. (2007). Memahami Hubungan Antar Agama. Elsaq Press.

Franz Magnis Suseno. (2012). Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Kanisius.

Franz Magnis-Suseno. (1998). Javanese Etics and World-View. The Javanese Idea of the Good Life. Gramedia Pustaka Utama.

Franz Magnis-Suseno. (2000a). 12 tokoh etika abad ke-20. Kanisius.

Franz Magnis-Suseno. (2000b). Bunga Rampai Teks-teks Etika dari Plato sampai dengan Nietzsche. Kanisius.

Franz Magnis-Suseno. (2001). Etika Jawa. Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Gramedia.

Franz Magnis-Suseno. (2004). Filsafat Kebudayaan Politik, butir-butir Pemikiran Kritis. Gramedia Pustaka Utama.

Franz Magnis-Suseno. (2005a). Kuasa dan moral. Gramedia.

Franz Magnis-Suseno. (2005b). Pluralisme Agama, Dialog, dan Konflik di Indonesia. Interfidei.

Franz Magnis-Suseno. (2009). Menjadi Manusia. Belajar dari Aristoteles. Kanisius.

Franz Magnis-Suseno. (2010). Membangun Kualitas Bangsa: Bunga Rampai sekitar Perbukuan Indonesia. Kanisius.

Franz Magnis-Suseno. (2019). Negara Harus Intoleran terhadap Intoleransi. Kompas.Com.

Graham, G. (2019). Teori-Teori Etika. Nuansa Cendikia.

Hidayatulloh, T., & Saumantri, T. (2023a). Kerukunan Beragama Dalam Lensa Pengalaman Keagamaan Versi Joachim Wach. Al-Adyan: Journal of Religious Studies, 4(1), 24–37. https://doi.org/10.15548/al-adyan.v4i1.5876

Hidayatulloh, T., & Saumantri, T. (2023b). The Harmony of Islam and Pancasila in Religious Discourse in Indonesia. Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati, 3(1), 1–25.

Izza, F. N. (2014). Hermeneutika: Arah Baru Interpretasi Hadis (Studi Analisis Pemikiran Yusuf Al-qardhawi Dalam Fatwa-fatwanya). Komunika, 8(2), 192–220. https://doi.org/10.24090/kom.v8i2.2014.pp192-220

Judrah, M. (2020). Generalisasi Empirik; Proposisi, Postulat, Aksioma dan Teori. Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan, 7(1), 117–122. https://doi.org/10.47435/al-qalam.v7i1.186

Junaedi, E. (2019). Inilah Moderasi Beragama Perspektif Kemenag. Harmoni, 18(2), 182–186. https://doi.org/10.32488/harmoni.v18i2.414

Kinloch, G. C. (2015). Sociological Theory: Development and Major Paradigm. Pustaka Setia.

Kuntowijoyo. (2010). Islam Sebagai Ilmu Epistemologi, Metodologi, dan Etika. Tiara Wacana.

Novan Risbayana, N., Yuan Fimanda, A., SigaUniver, W. D., Surya Tirta Lesmana, F., & Hulu, V. (2022). Penguatan Identitas Keagamaan dan Kebangsaan Dalam Membangun Dialog Interreligius di Indonesia. Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora, 2(01), 145–156. https://doi.org/10.26593/jsh.v2i01.5907

Rachels, J. (2013). Filsafat Moral. Kanisius.

Rici, R., Denny Firmanto, A., & Wijiyati Aluwesia, N. (2022). Etika Kuliah Daring Seminari Tinggi San Giovanni XXIII dalam Perspektif Etika Franz Magnis Suseno. VOCAT: JURNAL PENDIDIKAN KATOLIK, 1(2), 68–77. https://doi.org/10.52075/vctjpk.v1i2.25

Riyadi, H. (2015). Melampaui Pluralisme: Etika Al-Quran tentang keragaman agama. RM Books.

Roosseno, T. H. N. (2016). F. Budi Hardiman (ed.), Franz Magnis-Suseno: Sosok dan Pemikirannya, Jakarta: Kompas, 2016, x+342 hlm. Diskursus - Jurnal Filsafat Dan Teologi Stf Driyarkara, 15(2).

Rosnawati, R., Ahmad Syukri, A. S., Badarussyamsi, B., & Ahmad Fadhil Rizki, A. F. R. (2021). Aksiologi Ilmu Pengetahuan dan Manfaatnya Bagi Manusia. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(2), 186. https://doi.org/10.23887/jfi.v4i2.35975

Saumantri, T. (2022). Konstruksi Nilai-Nilai Moderasi Beragama dalam Perspektif Filsafat Agama. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 24(2), 164–180. http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v24i2.14854

Saumantri, T. (2023). Construction of Religious Moderation in Seyyed Hossein Nasr’s Perennial Philosophy Perspective. Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism, 9(1), 89–112. https://doi.org/10.20871/kpjipm.v9i1.259

Syarifah Habibah. (2015). Akhlak dan Etika Dalam Islam. Pesona Dasar : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Humaniora, 1(2).

Umar, N. (2021). Islam Nusantara: Jalan Panjang Moderasi Beragama di Indonesia. Elex Media Komputindo.

Viktorahadi, R. F. B. (2022a). The Meaning of Religious Moderation According to Franz Magnis-Suseno: A Phenomenological Approach. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(2), 177–186. https://doi.org/10.15575/jis.v2i2.17912

Viktorahadi, R. F. B. (2022b). The Meaning of Religious Moderation According to Franz Magnis-Suseno: A Phenomenological Approach. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(2), 177–186. https://doi.org/10.15575/jis.v2i2.17912

Published
2023-08-27
How to Cite
Saumantri, T., & Bisri, B. (2023). MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF ETIKA (ANALISIS PEMIKIRAN FRANZ MAGNIS-SUSENO). JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi Dan Humaniora, 9(2), 98-114. https://doi.org/10.37567/jif.v9i2.2295