PERKAWINAN ELIT ISTANA DI SAMBAS DAN PERUBAHAN LAINNYA PADA ABAD XX
Abstract
This paper examines the pattern of marriage in the Sambas Sultanate in the XX century regarding changes in the marriage of relatives of the Sambas Sultanate, aiming in addition to providing an explanation and description of the marriage pattern of the relatives of the twentieth century Sultanate of Sambas, also providing information and clarity on the factors that influence the occurrence of changes in the marriage pattern of the relatives of the XX century Sambas Sultanate. The description in this paper aims to make a systematic and objective reconstruction of the past, which is done by collecting, evaluating, synthesizing, and verifying evidence to establish facts, and obtain strong conclusions. The results of this study indicate that the marriage pattern of the relatives of the Sultanate of the twentieth century has changed. Marriages that were originally closed to relatives of the Sultanate and elites from other Sultanates, over time there was a transformation from a closed marriage pattern to a more open pattern. There are several factors that caused these changes, namely the birth of educated people and changes in the power of the Sultanate which caused the decline in the authority of the Sambas Sultanate.
References
Fahmi, Urai Riza, (2013). Selayang Pandang Sejarah Kerajaan Islam Keraton Sambas. Edisi ke-9. Bandung: CV. Yrama Widya.
Http://sarifitriawulandari.blogspot.com/2012/11/berbagai-pendekatan-psikologi-tentang.html, diakses pada 2015.
Jaelani, (2013). Kesultanan Sambas Kalimantan Barat Akhir Abad XIX dan Awal Abad XX Studi Pola Kepemimpinan Sultan Muhammad Syafiuddin II Tahun 1988-1922, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, tidak diterbitkan.
Kuntowijoyo, (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
Listiana, Dana, (2014). Pers dan Pemikiran Intelektual di Borneo Barat Masa Kolonia. Yogyakarta: Kepel Press.
Musa, Pabali, (2008). Latar Belakang Sosial Politik Tarekat Qadiriyahb Wa Naqsybandiyah Ahmad Khatib Sambas (1802-1878), Jakarta: Disertasi UIN Syarif Hidayatullah, tidak diterbitkan.
Mahrus, Erwin, (2003). Shaykh Ahmad Khatib Sambas. Pontianak: Badan Penerbit Universitas Tanjungpura Untan Press.
Nurhayati, Nunung dan Tatang Nugraha, (2015). Biologi Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa untuk SMA. Bandung: PT. Srikandi Empat Widya Utama.
Pemerintah Kabupaten Sambas Daerah Tingkat II, (1997). Usul Pembentukan Daerah Tingkat II dalam Rangka Pengembangan Kabupaten Sambas Daerah Tingkat II Sambas. Singkawang: Pemerintah Kabupaten Sambas.
Pemerintah Kabupaten Sambas Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, (2015). Pantun dan Budaya Adat Istiadat Tata Cara Perkawinan Kabupaten Sambas. Sambas: Pemerintah Kabupaten Sambas.
Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat, (1988). Sejarah Pendidikan Kalimantan Barat. Pontianak: Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat.
Rahman, Ansar, (2001). Sejarah Kesultanan dan Pemerintahan Daerah. Sambas: Pemerintah Kabupaten Sambas.
Sujarwa, (2001). Manusia dan Fenomena Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Sunandar, (2013). Peran Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran dalam Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Kerajaan Al-Watzikhoebillah Sambas 1913-1976. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, tidak diterbitkan.
Tsafiuddin, Al Barkat, Muhammad, (1980). Silsilah Raja Sambas. terj. Ja’ Achmad, A. Muin Ikram, Mawardi Rivai. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.
Usman, Syafaruddin, (2011). Sambas Merajut Kisah Menenun Sejarah. Pontianak: t.p.
-------, (2000). Sejarah Pemerintahan Kesultanan dan Kota Pontianak. Pontianak: Romeo Grafika.
Usman, Syafaruddin dan Isnawita Din, (2009). Peristiwa Mandor berdarah: Eksekusi Massal 28 Juni 1944 oleh Jepang. Yogyakarta: Media Pressindo.
Copyright (c) 2021 Kartika Kartika, Rusiadi Rusiadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.