METODE PENANGANAN KONFLIK PENERIMAAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENYAMPAIAN MATERI SECARA LISAN DI KELAS 6 SEKOLAH DASAR NEGERI 1 MEKARWANGI
Abstract
Metode penanggulangan konflik yang dirasakan oleh peserta didik di kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 1 Mekarwangi, memiliki tujuan untuk mengatasi konflik yang timbul dari segi penerimaan materi pembelajaran dengan sistem penyampaian materi secara lisan. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan mini riset ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengelolaan data yang bersumber dari wawancara dan dokumentasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penanganan konflik tersebut menggunakan metode Human Relation Training, Human Behavior Training, Laboratory Training, dan Achievement Motivation Training. Metode tersebut menjadikan penyampaian materi yang dilakukan oleh guru kelas, semakin bisa dipahami oleh peserta didik dan mengetahui latar belakang permasalahan atas terjadinya konflik tersebut yang dialami oleh peserta didiknya.
References
Aka, K. A. (2016). Model Quantum Teaching Dengan Pendekatan Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn. Pedagogia : Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. 1, 35-46.
Bungin, B. (2007). Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat) . Jakarta: Kencana.
Hardjana, A. M. (1994). Konflik di Tempat Kerja. Yogyakarta: Kanisius.
Mashudi, F. (2012). Psikologi konseling. Yogyakarta: IRCiSoD.
Mustamin. (2016). Studi Konflik Sosial Di Desa Bugis Dan Parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima Tahun 2014. Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 2 No. 2, 185-205.
Sugiono. (2005). Metode Penelitian Kulitatif. Jakarta: Alfabeta.
Sumiati, S. (2018). Peranan Guru Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 3 No. 02, 145-64.
Susianti. (2015). Komunikasi Interpersonal Sebuah Tinjauan Psikologis dan Perspektif Islam. Yogyakarta: Lintera Perss.
Yustitianingtyas, L. (2015). Masyarakat dan Hukum Internasional (Tinjauan Yuridis terhadap perubahan-perubahan Sosial Dalam Masyarakat Internasional). Perspektif 20.2.