PERAN GURU DALAM MENGATASI PERILAKU TANTRUM PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK BNINNEKA DARMA WANITA PERSATUAN KABUPATEN SAMBAS TAHUN PELAJARAN 2021/2022

  • Devi Devi INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
  • Topik Topik INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
  • Asyruni Multahada INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
Keywords: Peran Guru, Mengatasi, Perilaku Tantrum, Anak

Abstract

Penelitian ini berawal dari melihat fenomena yang terjadi saat pembelajaran di kelas, ada sebagian siswa perilakunya lain dari siswa biasanya di kelas yaitu adanya siswa berprilaku tantrum, oleh sebab itu guru berperan untuk mengatasi anak tantrum tersebut. Tujuan untuk memperoleh informasi yang jelas tentang: 1) Mengetahui dan menganalisis cara guru dalam mengatasi perilaku tantrum pada anak TK Bhinneka Bhinneka Darma Wanita Persatuan Sambas. 2) Faktor pendukung dan penghambat guru dalam mengatasi perilaku tantrum pada anak TK. Bhinneka Darma Wanita Persatuan Sambas. Subjek penelitian ini yaitu: Guru sejumlah 2 orang dan anak TK Bnineka Darma Wanita Persatuan kelompok B1. Mendapatkan data yang berhubungan dengan fokus penelitian, peneliti mengadakan wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi sebagai alat pengumpul datanya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Peneliti menggunakan dua teknik yaitu: 1) Teknik Triangulasi, 2) Teknik Member Check. Hasil penelitian: 1) Cara guru dalam mengatasi perilaku tantrum pada anak dengan cara: mencari tahu penyebab anak mengalami tantrum, memberi pengertian atau nasehat kepada anak, mengalihkan perhatian anak, memberikan kegiatan bermain lain kepada anak, memisahkan tempat main anak yang sedang tantrum dengan anak yang lain, mendekap agar anak merasa nyaman. 2) Faktor pendukung dan penghambat guru dalam mengatasi perilaku tantrum pada anak yaitu: Faktor Pendukung: Temper tantrum merupakan salah satu cirri anak bermasalah dalam perkembangan emosi seperti marah berlebihan, ingin merusak diri, dan barang-barangnya, tidak dapat mengungkapkan yang diinginkan, takut yang sangat kuat sehingga mengganggu interaksi dengan lingkungannya. Juga sering kali memperlihatkan malu hingga menarik diri dari lingkungan, dan hipersensitif maksudnya sangat peka sulit mengatasi perasaan tersinggungnya, dan  pandangannya cenderung negative bersikap murung. Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam menangani anak tantrum yaitu: kesehatan anak, minat dan motivasi, cara belajar anak, pergaulan yang baik di lingkunngan tempat tinggal, keluarga yang harmonis. Faktor Penghambat: Pendidik belum mampu menerapkan strategi yang tepat agar anak tidak mengulangi tantrum mereka secara terus menerus, kurangnya kerjasama antara pendidik dan orang tua dalam mendidik anak, masih kurangnya pemahaman pendidik tentang anak usia dini dan kurangnya kemampuan pendidik dalam mengontrol emosi ketika menghadapi perilaku tantrum anak.

References

A.M. Sardiman. (1990). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Jakarta: C.V. Rajawali.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: PT Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Danim, Sudarwan. (2002). Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Agama Republik Indonesia. (1995). Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Depag RI.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
-------------------------------. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
Hamalik, Oemar. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, (1994), Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan, Yogyakarta: PT Rineka Cipta.
Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Nawawi, Hadari. (1990). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada Universiti Press.
Nata, Abuddin. (2009). Metodik Khusus Mengajar Agama, Semarang: Toha Putra.
Nizar, Samsul. (2002). Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis. Jakarta: Ciputat Pres.
Rasyid, Harun. (1990). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Rosyid, Moh. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Volume 7. Jakarta: Lentera Hati.
Soetjipto. (2004). Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sentanoe Kertonegoro. (1994). Manajemen Organisasi, Jakarta: Widya Press
Syafruddin Nurdin. (2002). Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press.
Tim Penyusun. (2016). Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah Edisi Revisi. Sambas: Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam.
Thoha, Chabib. (1994). Dasar-dasar dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Usman, Moh. User. (2009). Menjadi Guru Professional, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Yusuf Qardhawi. (1998), Sunnah Rasul: Sumber Ilmu Pengetahuan dan Peradaban, Jakarta: Gema Insani Press.
Wina Sanjaya. (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Wahjosumidjo, (2008), Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan permasalahannya, Jakarta: Rajawali Pers.
Published
2023-07-28
How to Cite
Devi, D., Topik, T., & Multahada, A. (2023). PERAN GURU DALAM MENGATASI PERILAKU TANTRUM PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK BNINNEKA DARMA WANITA PERSATUAN KABUPATEN SAMBAS TAHUN PELAJARAN 2021/2022. Lunggi Journal, 1(3), 351-371. Retrieved from https://journal.iaisambas.ac.id/index.php/lunggi/article/view/2249