KERJASAMA PEMERINTAH DESA DENGAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA DI DESA SEBAYAN KECAMATAN SAMBAS KABUPATEN SAMBAS
Abstract
Kenakalan remaja merupakan suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja adalah faktor keluarga, lingkungan, sekolah dan sosial dalam masyarakat. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan seorang anak terpengaruh dalam melakukan hal-hal yang merusak dirinya sendiri dan lingkungannya, sehingga berperilaku menyimpang. Namun yang menjadi masalah adalah ketika remaja tersebut melakukan kenakalan remaja di lingkungannya sendiri. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan objek fenomena yang diteliti. Sedangkan jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian tentang Kerjasama Pemerintah Desa dengan Masyarakat dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Desa Sebayan Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, mengatasi kenakalan remaja perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan masyarakat, yang mampu membuat remaja itu paham bahwa kenakalan remaja sangat berdampak buruk pada diri remaja. Menghimbau masyarakat tentang masalah yang saat sekarang terjadi agar ikut berpartisipasi dalam mengatasi masalah tersebut, harus bersosialisasi dengan remaja dengan tatap muka karena dengan tatap muka lebih mempermudah remaja untuk paham apa yang sudah dijelaskan, dengan adanya karang taruna, remaja jadi banyak ikut berperan dalam setiap kegiatan yang diadakan, adanya kegiatan olahraga dapat mengurangi remaja untuk berpikir negatif, dengan adanya tim satgas untuk mengurangi tingkat kenakalan remaja. Kedua, bentuk kerjsama antara pemerintah desa dan masyarakat dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan cara berkumpul dengan remaja tetapi saat berkumpul itu sambil menasihati agar keluar malam itu di kurangi dan remajanya mudah sekali untuk bergaul jadi agak mudah sedikit untuk menasihatinya, dibentuknya tim jaga malam setiap dusun akan lebih mempermudah untuk mengurangi kenakalan remaja. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi kenakalan remaja yang pertama kepala desa memberikan fasilitas yaitu wifi di kantor desa supaya remaja mudah menggunakan internet lalu di sosial media dibentuk grup karena remaja aktif di sosial media, kedua dukungan dan kerjasama dari masyarakat yang berperan aktif dalam mengatasi kenakalan remaja. Faktor penghambatnya kurangnya komunikasi, kurangnya kesadaran masing-masing dan remaja yang masih keras kepala
References
Abdulsyani. (1994). Sosiolologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ardian. (2021, Juli Senin). Wikipedia. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Kerja_sama: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerja_sama
Asrori, M. A. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, S. B. (2014). Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidayanti dan Ridwan Max Sijaba. Jakarta: Erlangga.
Kartono, K. (2006). Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kemenag. (2019). Al-Qur’an dan Terjemah. Tangerang: Forum Pelayanan Al-Qur’an.
Machendrawaty, N. (2001). Pengembangan Masyarakat Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwadarminta, W. (1985). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sukardi, D. K. (1986). Psikologi Populer Bimbingan Perkembangan Jiwa Anak. Jakarta: Ghalia.
Willis, S. S. (1981). Konseling Individual. Bandung: Alfabeta.