PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’ĀN HADIS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS IV MIS AL-HIKMAH SIDANG TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Abstract
Penelitian ini membahas Peningkatan Motivasi Belajar Mata Pelajaran A1-Qur’ān Hadis Melalui Metode Resitasi Pada Siswa Kelas IV MIS Al-Hikmah Sidang Tahun Pelajaran 2022/2023. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Al-Qur’ān Hadis di MIS Al-Hikmah Sidang Tahun Pelajaran 2022/2023.2) Untuk mengetahui bagaimana metode resitasi yang diberikan oleh guru Al-Qur’ān Hadis pada siswa kelas IV di MIS Al-Hikmah Sidang Tahun Pelajaran 2022/2023. 3) Untuk mengetahui bagaimana implikasi metode resitasi terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’ān Hadis kelas IV di MIS Al-Hikmah Sidang Tahun Pelajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah koleksi data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi dan member check. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Cara meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Al-Qur’ān Hadis di MIS Al-Hikmah Sidang antara lain: Penggunaan pujian verbal, bangkit rasa ingin tahu siswa dan keinginan untuk mengadakan eksplorasi, memberikan sedikit hadiah bagi siswa yang rajin, penggunaan materi yang sudah dikenal sebagai contoh, penggunaan simulasi dan permainan, memahami dan mengawasi suasana siswa di lingkungan sekolah. 2) Metode resitasi yang diberikan oleh guru Al-Qur’ān Hadis pada siswa kelas IV di MIS Al-Hikmah Sidang yaitu dengan 3 fase, Pemberian tugas, Pelaksanan tugas, dan Fase mempertanggungjawabkan tugas. 3) Implikasi metode resitasi yang diberikan guru kepada motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’ān Hadis kelas IV di MIS Al-Hikmah Sidang antara lain: Pengetahuan yang diperoleh akan lebih meresap, tahan lama, dan lebih otentik, tugas dapat memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari, metode ini dapat membuat siswa bersemangat dalam belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan, dapat mempertebal rasa tanggung jawab, dan waktu yang dipergunakan tak terbatas sampai pada jam-jam sekolah.
References
Gege dan Berliner dalam Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Kadir Djaelani, Abdul Hamid. 2003. Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam. Depag RI Jakarta: Direktorat Jenderal Perkembangan Agama Islam.
M. Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Oemar Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman, A. M. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
TIM Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan. Grasindo Intima: Bandung.
Werkanis AS dan Marlius Hamadi. 2005. Strategi Mengajar. Pekan Baru: PT Sutra Benta Perkasa.