PENERAPAN RES IPSA LOQUITOR DALAM MALPRAKTIK DI RUMAH SAKIT

  • Yana Sylvana Program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia
  • Gunawan Widjaja Program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia
Keywords: The Res Ipsa Loquitor; Medical Malpractice

Abstract

Medical service is a relationship between health care providers and patients. The health care professional or physician must operate ethically and circumspectly in order to avoid malpractice. Medical malpractice is defined as any professional error made by a physician, including an act that a physician should not perform. An action indicating suspected malpractice does not necessarily result in a court judgment, and some instances remain unresolved. The Res Ipsa Loquitur doctrine or the thing speaks for itself, which is consistent with existing regulations in favor of the victim, does not require the victim to show the doctor's negligence process. This doctrine provides justice for patients who are victims by proving that the malpractice case is real or indirect evidence. The evidence is conducted in accordance with civil law, and proof of the element of negligence suffices to establish the facts.

References

APRIANI, T. (2020). KEDUDUKAN DOKTRIN RES IPSA LOQUITUR (DOKTRIN YANG MEMIHAK PADA KORBAN) DALAM TATA HUKUM INDONESIA. GANEC SWARA, 14(1), 401. https://doi.org/10.35327/gara.v14i1.113
Astuti, E. K. (2010). HUBUNGAN HUKUM ANTARA DOKTER DENGAN PASIEN DALAM UPAYA PELAYANAN MEDIS. Legality : Jurnal Ilmiah Hukum.
Bakhri, S. (t.t.). Aspek Perlindungan Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Kedokteran. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta. https://fh.umj.ac.id/aspek-perlindungan-hukum-dalam-pelayanan-kesehatan-dan-kedokteran/
Broder, A. (1968). Res Ipsa Loquitur in Medical Malpractice Cases. Hein Online. https://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.journals/deplr18&div=27&id=&page=
Carpenter, C. E. (1934). The Doctrine of Res Ipsa Loquitur. The University of Chicago Law Review, 1(4), 519. https://doi.org/10.2307/1596996
D. Veronica Komalawati. (1989). Hukum dan Etika Dalam Praktek Dokter. Pustaka Sinar Harapan.
Fuady, Munir, SH, MH, L. (2005). SUMPAH HIPPOCRATES Aspek Hukum Malpraktek Dokter—Munir Fuady (1 ed.). Citra Aditya Bakti.
I Gede Andika Putra, & Wiryawan, I. W. (2019). PEMBERIAN GANTI RUGI SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN DALAM TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIS. Universitas Udayana.
Ilahi, W. R. K. (2018). RESIKO MEDIS DAN KELALAIAN MEDIS DALAM ASPEK PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA. Jurnal Hukum Volkgeist, 2(2), 170–186. https://doi.org/10.35326/volkgeist.v2i2.109
Isfandyarie, A., & D. Veronica Komalawati, H. (2005). Malpraktek dan Resiko Medik. Prestasi Pustaka.
Isfanyarie, A. (2005). Malpraktek Dan Resiko Medik Dalam Kajian Hukum Pidana. Prestasi Pustaka.
Kolib, A. (2020). Analisis Yuridis Perbandingan Risiko Medis dengan Kelalaian Medis. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam, 2(2), 238–254. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v2i2.481
Louisell, D., & Williams, H. (1960). Res Ipsa Loquitur—Its Future in Medical Malpractice Cases. Hein Online. https://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.journals/calr48&div=22&id=&page=
Mangkey, M. D. (2014). PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DOKTER DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN MEDIS. Lex Et Societatis, 2.
OKA WIJAYA, I. K. G. (2017). PUTUSAN MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM HUKUM ACARA PIDANA. Yuridika, 32(1), 37. https://doi.org/10.20473/ydk.v32i1.4829
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN, (2009).
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT, (2009).
Raghava, S. V., & Raghunath, S. (2009). Doctrine of res ipsa Loquitor and medical practice. Journal of South India Medicolegal Association.
S. Soetrisno, SH, MH. (2010). Malpraktek: Medik dan Mediasi. Tenaga Ilmu.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. (2007). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Umum. Dalam Rajawali Pers, Jakarta.
Sulistyani, V., & Syamsu, Z. (2015). Pertanggungjawaban Perdata Seorang Dokter Dalam Kasus Malpraktek Medis. Lex Jurnalica, 12(2).
Suryadhimirtha, R. (2011). Hukum Malpraktik Kedokteran. Total Media.
UU RI Nomor, 29. (2004). UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Aturan praktik kedokteran, 157–180.
Wahyudi, S. (2011). TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN TENAGA KESEHATAN DAN IMPLIKASINYA. Jurnal Dinamika Hukum, 11(3). https://doi.org/10.20884/1.jdh.2011.11.3.178
Willem, M. D. (2017). SANKSI HUKUM ATAS PELANGGARAN DISIPLIN DOKTER ATAU DOKTER GIGI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN. Lex Et Societatis, 5.
Published
2022-02-11
Section
Articles